Metrosiar – Pemerintah Provinsi Lampung bersama pemerintah pusat menggelar panen raya sekaligus penanaman padi musim tanam ketiga di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Kamis (28/8/25).
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan pertanian menjadi penopang utama masyarakat Lampung.
“Sekitar 67 persen penduduk Lampung hidup dari sektor pertanian. Dengan harga gabah minimal Rp6.500 per kilogram, kami berharap kesejahteraan petani semakin meningkat,” ujarnya kepada awak media.
Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, menyebut pada musim tanam kedua ini luas lahan yang dipanen lebih dari 4.000 hektare dengan hasil sekitar 28.700 ton gabah.
“Setelah panen, 2.000 hektare lahan langsung kembali ditanami. Kami juga memberikan bantuan 50 ton benih padi, traktor, combine harvester, dan pompa air,” katanya.

Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Mantovani, menyampaikan kejaksaan akan memberi pendampingan hukum bagi petani.
“Kami ingin memastikan petani tidak dirugikan oleh mafia pupuk maupun persoalan sengketa lahan. Kami juga mendorong penggunaan teknologi dan pemasaran digital hasil pertanian,” tuturnya.
Ketua Gapoktan Manunggal, Agus, mengatakan produktivitas padi di Trimurjo rata-rata mencapai 8 ton gabah kering per hektare.
“Kalau sudah diolah menjadi beras, hasilnya sekitar 5,5 ton per hektare. Harga gabah yang sekarang cukup menguntungkan bagi kami,” ujarnya.
Acara panen raya ini berlangsung di lahan binaan Kejaksaan Negeri Lampung Tengah, dan turut dihadiri Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kajati Lampung Danang Suryo Wibowo, serta ratusan petani.*
Sumber Berita: Siaran pers