Metrosiar.Ngada- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Yohan menekankan pentingnya efisiensi anggaran yang saat ini tengah dilakukan Pemerintah Pusat.
Namun dibalik efisiensi tersebut, pria yang sering disapa AYO ini terus mendorong adanya swasembada pangan.
Politisi PAN ini mengungkapkan tiga poin penting yang melatarbelakangi adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Dia menyebutkan, pertama adanya pemborosan yang luar biasa di Pemerintah Daerah; kedua, ada pengalokasian anggaran yang tidak tepat sasaran; dan ketiga, penyelewengan juga luar biasa.
“Yang pertama, selama ini oleh pemerintah pusat terutama timnya pak Prabowo menganggap adanya pemborosan yang luar biasa di pemerintah daerah. Yang kedua, ada pengalokasian anggaran yang tidak tepat sasaran; Yang ketiga, penyelewengan juga luar biasa,” ungkapnya, Selasa (14/10/25) di Bajawa.
Menurut Ketua DPW PAN NTT ini, efisiensi yang dimaksudkan adalah, anggarannya ditarik dulu, bukan diberhentikan seterusnya.
Ini dilakukan agar lanjut Ahmad Yohan, Pemerintah Daerah mampu menumbuhkan potensi daerahnya. Ukurannya adalah PAD harus naik, ketus dia.
Untuk itulah dibutuhkan para Kepala Daerah dan juga OPD yang kreatif dalam mendorong potensi-potensi di daerahnya untuk meningkatkan atau menggerakan ekonomi di daerah, tukas Ahmad Yohan.
Jika semuanya bertumpu dari pusat tutur dia, itulah yang menyebabkan selama ini NTT selalu konsumtif.
Ahmad Yohan berharap agar masyarakat di daerah bisa memaksimalkan semua program untuk menggerakan potensi-potensi lokal yang ada.
Upaya Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan
Lebih lanjut pria asal Solor Flores Timur ini menegaskan bahwa, pemerintah pusat tidak main-main mendorong swasembada pangan.
Hal ini ditunjukan melalui berbagai program bantuan seperti: Bibit, OPLAH, buka lahan baru, dan juga pupuk subsidi.
Ahmad Yohan kemudian membeberkan kualitas jagung NTT ternyata di gunakan oleh banyak perusahaan pakan ternak di Pulau Jawa.
Kepada para kelompok tani, dia berpesan agar dapat memanfaatkan semua program tersebut demi tercapainya swasembada pangan di tahun-tahun berikutnya.*
Editor : Frans Dhena
Sumber Berita: Metrosiar