Metrosiar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena menekankan pentingnya peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.
Lantaran guru menurutnya, memegang peranan kunci dan yang paling vital dalam menjalankan seluruh proses pendidikan di sekolah.
Hal ini dikatakan Melki ketika menggelar tatap muka bersama Koordinator Pengawas, Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, serta ketua OSIS SMA/SMK dan SLB se-Kabupaten Ngada di SMA Negeri 2 Bajawa, Rabu (17/9/25).
Menurut Melki Laka Lena, akan ada 2 (dua) isu utama jika berurusan dengan peran guru yakni; Peningkatan Kapasitas dan Kesejahteraan.
Terkait peningkatan kapasitas guru, Politisi Golkar yang juga mantan anggota DPR RI ini memastikan bahwa tidak ada pilihan, kualitas guru mesti terus di-upgrade minimal sekian bulan sekali.

“Memang tidak ada pilihan, bagaimana setiap guru ini harus ter-upgrade minimal setiap tiga bulan sekali itu harus ada upgrade terhadap kualitas guru kita. Apa pun caranya bisa kita buat, entah gabungan antara fisik dan daring ataukah daring saja,” ujar Melki yang juga Ketua DPD Partai Golkar NTT ini.
Melki menekankan, peningkatan kapasitas guru ini wajib dan mutlak, sehingga semua guru SMA/SMK dan SLB harus meng-upgrade dirinya agar bisa compatible, bisa menjawab, bisa nyambung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa dahsyat saat ini.
“Jangan sampai ketika guru berdiri di depan kelas dengan ilmu-ilmu lamanya dulu, anak-anak sudah dengan pikiran-pikiran baru yang mudah dan lebih relevan dengan apa yang diajarkan,” ujarnya.

Lebih lanjut terkait kesejahteraan guru. Melki mengatakan dari anggaran Rp 5 triliun APBD Provinsi NTT, 43 % lebih atau setara Rp 2,3 triliun diperuntukkan bagi sektor pendidikan.
“43 % lebih anggaran di Provinsi itu dialokasikan untuk sektor pendidikan,” kata dia.
Meski mendapat alokasi anggaran terbesar dalam APBD Provinsi NTT, namun Melki mengakui dengan kondisi saat ini tentunya tidak dapat mengakomodir semua urusan, mengingat anggarannya sangat terbatas.
Untuk itu dia meminta dan berharap kepada semua sekolah yang belum mencapai ideal, kepentingan, keinginan untuk mendapatkan anggaran dari Provinsi agar bisa bertahan, karena pihaknya harus memulai dengan anggaran yang ada saat ini.
Menurutnya, yang didapatkan sektor pendidikan lebih hebat dari pada sektor lain.
Ia menekankan pentingnya kesejahteraan guru yang terus diprioritaskan pemerintah provinsi secara bertahap sesuai kemampuan fiskal daerah.
“Kita bersyukur dengan yang ada, sambil tetap kita mengejar untuk mencapai yang ideal yang mau kita tuju,” tandasnya.
Ia juga mendorong sekolah agar mampu membaca potensi siswa dan mengarahkan mereka mencapai cita-cita.
Menggerakkan Kewirausahaan di Sekolah
Lebih jauh kata Gubernur, untuk memenuhi kebutuhan sekolah secara perlahan sekolah mestinya harus mulai berpikir untuk menggerakan yang namanya kewirausahaan (enterpreneurship), bukan bergantung kepada dana komite.
Gubernur Melki mengajak sekolah untuk melahirkan jiwa wirausaha melalui program One School One Product (OSOP) yang terintegrasi dengan One Village One Product (OVOP).
“Sekolah harus melatih siswa berwirausaha sejak dini agar tidak hanya siap bekerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru,” tegasnya.
Kunci Masa Depan NTT
Ia kembali menekankan pendidikan adalah kunci bagi masa depan NTT.
“Mari kita berjuang meningkatkan kualitas guru maupun siswa demi wajah baru pendidikan NTT yang disiplin, berdaya saing, dan berkualitas,” ujarnya.
Sebagai penutup, para Ketua OSIS SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten Ngada menyampaikan pernyataan sikap.
Mereka berkomitmen membangun karakter disiplin, semangat belajar, bekerja keras, serta mendorong kolaborasi orang tua dan guru demi pendidikan yang lebih berkualitas.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Ngada Raymundus Bena, Ketua DPRD Ngada Romilus Juji, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT Ambrosius Kodo, Para Guru dan Pegawai SMAN 2 Bajawa.*
Editor : Frans Dhena
Sumber Berita: Metrosiar