Metrosiar – Sebuah perusahaan asal China menanamkan investasi senilai Rp 500 miliar untuk membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Proyek ini berlokasi di kawasan industri Ketapang dan telah resmi disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).
Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, M Unu Ibnudin, mengatakan proyek tersebut akan menghadirkan industri pengolahan sampah berbasis energi terbarukan.
“Proyek ini akan membangun industri pengolahan sampah berbasis energi terbarukan,” ujarnya kepada awak media di Pangkalpinang, Jumat (1/8/25).
Unu menjelaskan, pihaknya telah melakukan serangkaian pertemuan untuk membahas permasalahan sampah di kota ini. Berdasarkan rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup, proyek akan dilaksanakan oleh PT Ikonik Sinergi Persada, anak perusahaan dari Cingfang asal Beijing, yang menjadi mitra utama.
“Sudah empat kali kami berupaya, dan kali ini jadi proyek percontohan,” tambahnya.

Target pembangunan pabrik ini adalah enam bulan, dengan harapan dapat beroperasi dalam setahun. Pemerintah kota juga menggandeng sejumlah pihak melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengadaan peralatan pendukung.
Presiden Direktur PT Ikonik Sinergi Persada, Teddy Siswanto, menyampaikan seluruh pembiayaan senilai Rp 500 miliar berasal dari pihaknya.
“Begitu Perjanjian Kerja Sama selesai, kita langsung mulai. Pangkalpinang yang pertama dan paling cepat responsnya,” ungkapnya.
Selain pengolahan sampah, proyek ini turut mencakup program sosial, seperti pelatihan bela diri bagi generasi muda.
Sekretaris Daerah Pangkalpinang, Mie Go, menjelaskan teknologi yang digunakan adalah pembakaran sampah untuk menghasilkan listrik.
“Mengolah sampah baru maupun timbunan lama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi energi listrik yang dapat dijual ke PLN,” jelasnya.
Pemerintah pusat telah memberikan tenggat 30 hari untuk mengambil kebijakan terkait pengelolaan sampah.
“Kehadiran PT Ikonik Sinergi Persada diharapkan menjadi solusi konkret dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Saat ini, volume sampah di Pangkalpinang mencapai 160 ton per hari, terdiri dari limbah organik dan anorganik.*
Editor : Nedu Wodo Mezhe
Sumber Berita: Humas Pemkot Pangkalpinang